vidio keseimbangan ekosistem
Assalamualaikum.... untuk mempermudah adik-adik sekalian memahami apa-apa saja sistem pemerintahan didesa silakan saksikan vidio di bawa ini......Vidio sistem pemerintahan desa
VIDIO MEMAHAMI TENTANG KPK
Assalamualaikum... baiklah disini saya akan mencoba memposting materi tentang KPK kelas 4 SD agar adik-adik lebih memahami KPK dengan mudah.
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak. Selain itu, cahaya adalah paket partikel yang disebut foton. Kedua definisi tersebut merupakan sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan sehingga disebut "dualisme gelombang-partikel". Paket cahaya yang disebut spektrum kemudian dipersepsikan secara visual oleh indera penglihatan sebagai warna. Bidang studi cahaya dikenal dengan sebutan optika, merupakan area riset yang penting pada fisika modern.( Sumber : Wikipedia )Pengertian Cahaya
Cahaya yang mengenai benda akan dipantulkan sehingga kita bisa melihat benda tersebut. Oleh sebab itu kita memerlukan cahaya untuk dapat melihat. Benda-benda yang ada di sekitar kita dapat kita lihat apabila ada cahaya yang mengenai benda tersebut, dan cahaya yang mengenai benda tersebut dipantulkan oleh benda ke mata. Meskipun benda terkena cahaya, jika pantulannya terhalang maka kita tidak dapat melihat benda tersebut, misalnya suatu benda yang berada di balik tirai atau tembok. Sebuah benda dapat dilihat oleh mata kita karena adanya cahaya yang dipantulkan dari benda tersebut sehingga sampai ke mata.
Berdasarkan sumbernya, cahaya dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
• Cahaya yang berasal dari benda itu sendiri, seperti matahari, senter, lilin, dan lampu.
• Cahaya yang memancar dari benda akibat pantulan cahaya pada permukaan benda tersebut dari sumber cahaya. Misalnya, jika kita melihat benda berwarna biru, artinya benda tersebut memantulkan cahaya berwarna biru.
Berdasarkan dapat dan tidaknya benda memancarkan cahaya, benda dikelompokkan menjadi 2 yaitu benda sumber cahaya dan benda gelap. Benda sumber cahaya dapat memancarkan cahaya. Contoh benda sumber cahaya yaitu Matahari, lampu, dan nyala api. Sementara itu, benda gelap tidak dapat memancarkan cahaya. Contoh benda gelap yaitu batu, kayu, dan kertas.
Sifat-sifat Cahaya
Cahaya memiliki beberapa sifat yaitu menembus benda bening, dapat dipantulkan, merambat lurus, dapat dibiaskan, dan dapat diuraikan. Untuk lebih jelasnya simak pembahasan sifat-sifat cahaya berikut ini.1. Cahaya Dapat Menembus Benda Bening
Benda bening adalah benda yang dapat ditembus oleh cahaya. Contoh benda bening antara lain kaca, mika, plastik bening, air jernih, dan botol bening. Berdasarkan kemampuan cahaya dalam menembus benda dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :• Benda bening atau transparan, yaitu benda-benda yang dapat ditembus atau dilewati cahaya. Benda bening meneruskan semua cahaya yang mengenainya. Contohnya kaca yang bening dan air jernih.
• Benda translusens, yaitu benda-benda yang hanya dapat meneruskan sebagian cahaya yang diterimanya. Contohnya air keruh, kaca dop, dan bohlam susu.
• Opaque atau benda tidak tembus cahaya, yaitu benda gelap yang tidak dapat ditembus oleh cahaya sama sekali. Opaque hanya memantulkan semua cahaya yang mengenainya. Contohnya buku tebal, kayu, tembok, dan besi.
Sifat cahaya yang dapat menembus benda bening, memungkinkan cahaya matahari dapat menembus permukaan air yang jernih, sehingga tanaman yang hidup di dasar air dapat tetap tumbuh dengan baik. Sifat cahaya yang dapat menembus benda bening ini dapat dimanfaatkan orang untuk membuat berbagai peralatan misalnya kacamata, akuarium, kaca mobil, dan termometer.
2. Cahaya Merambat Lurus
Cahaya akan merambat lurus jika melewati satu medium perantara. Peristiwa ini dapat dibuktikan dengan nyala lampu senter yang merambat lurus. Cahaya yang merambat lurus juga dapat kita lihat dari berkas cahaya matahari yang menerobos masuk melalui celah genting maupun ventilasi akan tampak berupa garis-garis lurus. Kedua hal tersebut membuktikan bahwa cahaya merambat lurus.Kegiatan yang dapat membuktikan bahwa cahaya merambat lurus adalah dengan menggunakan karton yang diberi lubang seperti gambar di atas. Ketika lobang karton disusun lurus kita dapat melihat cahaya lilin, namun ketika salah satu lobang digeser kita tidak bisa lagi melihat cahaya tersebut. Sifat cahaya yang selalu merambat lurus ini dimanfaatkan manusia pada pembuatan lampu senter dan lampu kendaraan bermotor.
3. Cahaya Dapat Dipantulkan
Pemantulan (refleksi) atau pencerminan adalah proses terpancarnya kembali cahaya dari permukaan benda yang terkena cahaya. Pemantulan cahaya dapat dibedakan menjadi dua yaitu pemantulan teratur dan pemantulan baur (difus).Pemantulan teratur adalah pemantulan yang berkas cahaya pantulnya sejajar. Pemantulan teratur terjadi apabila cahaya mengenai benda yang permukaannya rata dan mengkilap/licin. Salah satu benda yang dapat memantulkan cahaya adalah cermin. Cermin merupakan benda yang dapat memantulkan cahaya paling sempurna. Hal ini disebabkan cermin memiliki permukaan yang halus dan mengkilap.
Pada benda semacam ini, cahaya dipantulkan dengan arah yang sejajar, sehingga dapat membentuk bayangan benda dengan sangat baik. Contoh peristiwa pemantulan cahaya adalah saat kita bercermin. Bayangan tubuh kita akan terlihat di cermin, karena cahaya yang dipantulkan tubuh kita, saat mengenai permukaan cermin, dipantulkan, atau dipancarkan kembali hingga masuk ke mata kita.
Sedangkan pemantulan baur terjadi karena cahaya mengenai benda yang permukaannya tidak rata. Contoh pemantulan baur yaitu pada tanah yang tidak rata atau pada air yang bergelombang. Adanya pemantulan baur, tempat-tempat yang tidak ikut terkena cahaya secara langsung akan ikut menjadi terang. Inilah keuntungan adanya pemantulan baur.
Berdasarkan sifat cahaya ini Snellius mengemukakan hukum pemantulan cahaya yang diuraikan sebagai berikut.
a. sinar datang, sinar pantul dan garis normal terletak pada satu bidang datar.
b. sudut datang sama dengan sudut pantul.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, cermin merupakan salah satu benda yang dapat memantulkan cahaya. Berdasarkan bentuk permukaannya, cermin dibedakan menjadi 3 yaitu cermin datar, cermin cembung dan cermin cekung.
a. Cermin Datar
Cermin datar yaitu cermin yang permukaan bidang pantulnya datar dan tidak melengkung. Cermin datar adalah cermin yang biasa kita gunakan untuk berkaca. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar yaitu:
• Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin.
• Bayangan yang terbentuk mirip dengan aslinya namun berkebalikan posisi kanan kirinya.Misalnya tangan kiri akan menjadi tangan kanan pada bayangan kita.
• Bayangan tegak seperti bendanya.
• Bayangan bersifat maya atau semu. Artinya, bayangan dapat dilihat dalam cermin, tetapi tidak dapat ditangkap oleh layar.
b. Cermin Cembung (positif)
Cermin cembung yaitu cermin yang permukaan bidang pantulnya melengkung ke arah luar (konveks). Cermin cembung bersifat menyebarkan cahaya (divergen). Cermin cembung dapat kita jumpai pada kaca spion kendaraan bermotor dan bagian belakang sendok logam. Bayangan pada cermin cembung bersifat maya, tegak, dan diperkecil daripada benda sesungguhnya.
c. Cermin Cekung (negatif)
Cermin cekung yaitu cermin yang bidang pantulnya melengkung ke arah dalam (konkaf). Cermin cekung bersifat mengumpulkan cahaya (konvergen). Sifat bayangan benda yang dibentuk oleh cermin cekung sangat bergantung pada letak benda terhadap cermin. Jika benda dekat dengan cermin cekung, maka bayangan yang terbentuk maya, tegak, dan diperbesar. Jika benda jauh dari cermin cekung, maka bayangan benda yang terbentuk nyata (sejati) dan terbalik. Cermin cekung biasanya digunakan sebagai reflektor pada lampu mobil dan lampu senter.
4. Cahaya Dapat Dibiaskan
Pembiasan adalah pembelokan arah rambat cahaya saat melewati dua medium yang berbeda kerapatannya. Pembiasan cahaya dimanfaatkan manusia dalam pembuatan berbagai alat optik. Pembiasan cahaya menyebabkan terjadinya beberapa peristiwa dalam kehidupn sehari-hari yang diuraikan sebagai berikut.a. Dasar air yang jernih kelihatan lebih dangkal dari yang sebenarnya.
b. Pensil atau benda lurus lainnya yang diletakkan pada gelas yang berisi air akan terlihat patah atau bengkok.
c. Peristiwa fatamorgana yang terjadi karena berkas cahaya yang berjalan dari udara dingin ke udara panas terbiaskan ke arah horizontal, sehingga suatu benda tampak muncul di atas posisi yang sebenarnya.
d. Uang logam di dalam air jernih kelihatan lebih dekat ke permukaan.
e. Ikan di akuarium kelihatan lebih besar.
Seperti pada pemantulan cahaya, pada pembiasan cahaya juga berlaku hukum pembiasan cahaya yang diuraikan sebagai berikut.
a. Apabila cahaya merambat dari zat yang kurang rapat ke zat yang lebih rapat, cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal. Misalnya cahaya merambat dari udara ke air.
b. Apabila cahaya merambat dari zat yang lebih rapat ke zat yang kurang rapat, cahaya akan dibiaskan menjauhi garis normal. Misalnya cahaya merambat dari air ke udara.
5. Cahaya Dapat Diuraikan
Sebenarnya warna-warna tersebut berasal dari satu warna saja yaitu warna putih dari cahaya matahari. Namun karena cahaya matahari tersebut dibiaskan oleh titik air hujan, akibatnya cahaya putih diuraikan menjadi beberapa macam warna, sehingga terjadilah warna-warna indah pelangi. Peristiwa penguraian cahaya putih menjadi berbagai warna disebut dispersi cahaya.
Cahaya putih dapat diuraikan menjadi berbagai macam warna sehingga cahaya putih disebut sinar polikromatik. Cahaya putih seperti cahaya matahari termasuk jenis cahaya polikromatik. Cahaya polikromatik adalah cahaya yang tersusun atas beberapa komponen warna. Cahaya putih tersusun atas spektrum-spektrum cahaya yang berwarna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Sedangkan peristiwa perpaduan berbagai warna cahaya menjadi warna putih disebut spektrum cahaya. Spektrum warna yang tidak dapat diuraikan lagi disebut cahaya monokromatik. Contoh lain dari peristiwa penguraian cahaya yaitu terjadinya halo yang mengelilingi bulan atau matahari dan gelembung air sabun yang terkena cahaya matahari tampak memiliki beragam warna.
Semua makhluk hidup pasti mengalami daur hidup. Daur hidup adalah suatu proses perubahan bentuk tubuh yang dialami makhluk hidup sepanjang hidupnya. Daur hidup hewan dimulai dari tahapan telur hingga dewasa. Setiap hewan memiliki tahapan daur hidup yang berbeda-beda. Berdasarkan perubahan bentuk tubuhnya, daur hidup hewan dibedakan menjadi dua yaitu daur hidup tanpa metamorfosis dan daur hidup dengan metamorfosis.Daur hidup hewan
1. Daur hidup tanpa metamorfosis
Banyak hewan yang dalam daur hidupnya tidak mengalami metamorfosis. Contoh hewan tersebut antara lain ayam dan kucing.a. Daur hidup ayam
Ayam merupakan salah satu jenis unggas yang dipelihara manusia. Ayam berkembang biak dengan cara bertelur. Jika dierami, telur-telur ayam bisa menetas mengeluarkan anak ayam. Anak ayam akan menetas dan berkembang menjadi ayam dewasa. Anak ayam yang baru menetasa memiliki bentuk kecil yang mirip dengan induknya. Sejak lahir hingga dewasa tubuh ayam tidak berubah bentuknya hanya ukuran tubuhnya saja yang semakin besar dan warna bulunya yang semakin jelas.
b. Daur hidup kucing
Kucing juga termasuk hewan yang daur hidupnya tidak mengalami metamorfosis. Kucing berkembang biak dengan cara beranak. Kucing dewasa mengalami masa mengandung selama tiga bulan, kemudian lahirlah anak kucing. Anak kucing umumnya memiliki rambut yang sama dengan induknya. Namun ada juga anak kucing yang memiliki rambut berbeda dengan induknya. Sejak lahir sampai dewasa, tubuh kucing tidak berubah bentuknya hanya mengalami pertumbuhan dan gerakannya yang semakin lincah. Selain ayam dan kucing, masih banyak hewan yang tidak mengalami metamorfosis diantaranya kadal, kanguru, burung, ikan dan lain-lain.
2. Daur hidup dengan metamorfosis
Metamorfosis adalah perubahan bentuk hewan secara bertahap setelah kelahiran atau penetasan hingga dewasa. Metamorfosis dibedakan menjadi dua yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.a. Metamorfosis Sempurna
Metamorfosis sempurna merupakan metamorfosis yang melewati 4 tahapan dimulai dari telur-larva-pupa-imago (dewasa).-Telur adalah sesuatu yang dihasilkan oleh induk hewan untuk melanjutkan kelangsungan hidup populasinya.
-Larva adalah bentuk muda hewan yang perkembangbiakannya melalui metamorfosis yang dimulai setelah telur menetas.
-Pupa atau kepompong adalah tahap berpuasa antara larva dan dewasa.
-Nimfa adalah hewan muda yang mirip dengan hewan yang sudah tumbuh dewasa tetapi ukurannya lebih kecil dan terdapat beberapa organ tubuh yang belum tumbuh.
-Imago adalah tahap akhir dari metamorfosis dimana dalam fase ini hewan tersebut telah memiliki alat reproduksi sempurna dan telah siap untuk melakukan proses perkawinan.
Hewan yang mengalami metamorfosis sempurna yaitu kupu-kupu, katak, nyamuk, dan lalat.
1. Daur hidup kupu-kupu
Kupu-kupu betina bertelur di permukaan daun. Kemudian telur menetas menjadi ulat atau larva. Makanan ulat adalah daun tumbuhan. Setelah mendapatkan cukup makanan, ulat tumbuh dan berkembang menjadi kepompong atau pupa. Akhirnya, kepompong yang telah cukup waktu berubah menjadi kupu-kupu. Kupu-kupu dewasa akan bertelur, demikian seterusnya.
Urutan daur hidup kupu-kupu : telur - ulat/larva - kepompong - kupu muda - kupu dewasa.
2. Daur hidup katak
Metamorfosis katak dimulai dari perubahan larva (kecebong) menjadi dewasa. Daur hidup katak dimulai dari telur. Telur katak menetaskan berudu atau kecebong dalam air. Kecebong memiliki insang, mulut dan ekor sehingga dapat berenang dalam air. Kecebong akan tumbuh, selanjutnya bermetamorfosis. Metamorfosis dimulai dari perkembangan kaki belakang, kemudian kaki depan. Paru-paru berkembang kemudian kecebong mulai berenang di permukaan air untuk bernapas. Pada katak, ekor terserap oleh tubuh sebagai fase akhir dari metamorfosis.
Urutan daur hidup katak : telur - berudu/kecebong - katak berekor - katak muda - katak dewasa.
3. Daur hidup nyamuk
Nyamuk betina awalnya bertelur di air, kemudian telur menetas menjadi jentik-jentik atau larva tingkat I. Larva tingkat I akan tumbuh dan berkembang menjadi larva tingkat II atau pupa. Selanjutnya, dari pupa ini akan keluar nyamuk. Daur hidup nyamuk dari telur hingga menjadi pupa semuanya terjadi di air. Nyamuk mengalami tahap kepompong, sehingga nyamuk dikelompokkan dalam hewan yang mengalami metamorfosis
sempurna.
Urutan daur hidup nyamuk : telur - larva - pupa - nyamuk muda - nyamuk dewasa.
4. Daur hidup lalat
Lalat adalah hewan yang suka hidup di tempat yang kotor. Lalat berkembang biak dan mencari makan di tempat sampah, feses dan tempat-tempat kotor lainnya. Karena lalat merupakan serangga, maka lalat berkembang biak dengan cara bertelur. Seekor lalat akan meletakkan telurnya di tempat sampah, kotoran atau tempat yang memiliki sumber makanan. Telur lalat yang sudah menetas akan berubah menjadi larva atau belatung. Tempat yang paling disukai belatung adalah daging atau buah busuk. Belatung yang banyak menyimpan cadangan makanan akan tumbuh menjadi pupa dan memulai proses metamorfosis menjadi seekor lalat dewasa.
Urutan daur hidup lalat : telur - larva - pupa - lalat dewasa.
b. Metamorfosis Tidak Sempurna
Metamorfosis tidak sempurna merupakan metamorfosis yang melewati 3 tahapan, yaitu dari telur menjadi nimfa atau larva, kemudian menjadi hewan dewasa. Hewan yang mengalami metamorfasis tidak sempurna bentuk hewan muda mirip dengan induknya, tetapi ada bagian-bagian tubuh yang belum terbentuk, misalnya sayap. Metamorfosis tidak sempurna terjadi pada serangga seperti kecoa, capung, jangkrik, dan belalang.1. Daur Hidup Kecoa
Daur hidup Kecoa atau lipas diawali ketika kecoa betina bertelur dalam jumlah banyak yang diletakkan di permukaan tanah atau pada tumpukan sampah. Telur menetas menjadi anak kecoa yang disebut nimfa. Nimfa adalah tahapan tubuh hewan muda. Nimfa pada kecoa memiliki bentuk tubuh mirip dengan induknya, tetapi ukuran nimfa lebih kecil dan belum bersayap. Nimfa tersebut kemudian menjadi kecoa dewasa. Karena tidak ada tahapan kepompong, maka daur hidup kecoa disebut mengalami metamorfosis tidak sempurna.
Urutan daur hidup kecoa : telur - nimfa - kecoa muda - kecoa dewasa.
2. Daur hidup capung
Capung betina biasanya meletakkan telurnya pada tumbuhan yang hidup di air. Telur capung diselimuti dengan lendir. Telur tersebut akan berubah menjadi larva setelah dua hari sampai satu minggu. Larva kemudian menjadi nimfa yang hidup di air. Nimfa adalah salah satu predator yang memangsa anak ikan juga berudu. Setelah lepas dari fase nimfa, capung akan keluar dari kulit nimfa. Kemudian capung muda tersebut hidup di daratan menjadi hewan yang sempurna dan dewasa. Metamorfosis capung tidak melalui tahap kepompong, maka hewan ini dikategorikan mengalami metamorfosis tidak sempurna.
Urutan daur hidup capung : telur - nimfa - capung muda - capung dewasa.
3. Daur hidup jangkrik
Jangkrik betina biasanya meletakkan telurnya di dalam pasir. Telur jangkrik menetas berupa anak jangkrik atau nimfa. Pada fase ninfa terjadi pergantian kulit sebanyak 6-8 kali. Setelah ganti kulit yang terakhir, nimfa akan menjadi jangkrik dewasa.
Urutan daur hidup jangkrik : telur - nimfa - jangrik dewasa.
4. Daur hidup belalang
Proses bertelur pada belalang memakan waktu 3-4 hari hingga semua telur dikeluarkan. Biasanya belalang betina meletakkan telurnya pada tanah atau tumbuhan tertentu. Telur yang menetas kemudian menjadi nimfa yaitu belalang muda tak bersayap namun memiliki bentuk tubuh yang mirip dengan induknya. Proses nimfa umumnya berlangsung selama 25-40 hari. Nimfa kemudian mengalami pergantian kulit terakhir sehingga menghasilkan belalang dewasa yang bersayap.
Urutan daur hidup belalang : telur - nimfa - belang muda - belalang dewasa.
http://www.juraganles.com/2016/11/daur-hidup-hewan-metamorfosis-sempurna-dan-tidak-sempurna.html
SISTEM PANCA INDERA DAN CARA MERAWATNYA
Jumlah Sistem Panca Indera Manusia adalah 5 yang
mempunyai fungsi sendiri-sendiri, yaitu mata untuk melihat, telinga untuk
mendengar, lidah untuk merasa, hidung untuk membau, dan kulit untuk meraba.
Jenis dan
kegunaan alat indera manusia adalah:
1. Mata (indera penglihat)
Bagian-bagian mata dan fungsinya:
a. Bagian luar mata
meliputi
·
Alis
mata: untuk mencegah masuknya kotoran (keringat) ke mata
·
Kelopak
mata: berguna untuk menutup bola mata
· Kelenjar
mata: berguna menghasilkan air mata yang berguna membasahi kornea, melindungi
mata dari kuman
· Bulu
mata: berguna untuk mengurangi cahaya masuk ke mata dan mencegah kotoran masuk
ke mata
b. Bagian dalam mata,
meliputi:
· Lapisan
sclera, yaitu lapisan terluar berwarna putih, dan bagian depan berwarna bening
yang bernama kornea (bagian mata yang biasa didonorkan). Kornea berguna
menerima rangsang cahaya dan meneruskan ke bagian mata dalam.
· Lapisan
koroid, yaitu lapisan tengah mata yang dibagian depan membentuk iris (selaput
pelangi) berguna untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke mata.
Iris menentukan warna mata dan di
tengah terdapat anak mata (pupil) yang berguna sebagai tempat lewatnya cahaya
menuju retina.
· Retina
(selaput jala): pada retina terdapat bintik kuning (fovea) yang peka cahaya,
dan bintik buta yang tidak peka cahaya dan sebagai tempat keluar saraf mata ke
otak.
· Lensa
mata: berguna untuk meneruskan dan mengumpulkan cahaya atau bayangan agar tepat
jatuh di retina. Kemampuan lensa mata untuk mencembung atau memipih disebut
daya akomodasi.
·
Otot
mata: berguna untuk menambatkan dan menggerakkan bola mata.
·
Saraf
mata: berguna untuk meneruskan rangsang cahaya ke otak.
·
Cairan
bola mata: berguna untuk memberi bentuk pada mata.
Penyakit atau kelainan mata, misalnya:
1. Rabun jauh (miopi):
Kelainan mata yang tidak dapat melihat benda yang jauh. Penderita ini dapat
ditolong dengan kacamata berlensa cekung (-).
2. Rabun dekat
(hipermetropi): kelainan mata tidak dapat melihat benda yang dekat. Penderita
dapat ditolong dengan kacamata berlensa cembung (+)
3. Rabuntua (Presbiopi):
cacad mata karena lemahnya daya akomodasi sehingga tidak dapat melihat benda
terlalu jauh atau dekat. Dapat ditolong dengan kacamata berlensa rangkap (Lensa
positif dan lensa negative).
4. Rabun senja
(Hemerolopi): penderita tidak dapat melihat benda dengan jelas di senja hari.
Hal ini akibat kekurangan vitamin A.
5. Buta warna: cacat
mata yang tidak bisa membedakan warna (merah, kuning, hijau, dan biru) dan
bersifat menurun.
Cara mencegah
terjadinya penyakit / kelainan mata antara lain:
1. Banyak makanan yang
mengandung vitamin A
2. Menjaga kebersihan
mata
3. Membiasakan membaca /
menulis pada jarak 30 cm dengan penerangan cukup.
4. Hindari membaca /
melihat / menulis sambil tiduran.
5. Segera periksa ke
dokter mata bila ada kelainan pada mata.
2. Telinga (Indera Pendengar)
Telinga manusia terdiri atas 3 bagian,
yaitu:
a. Telinga bagian luar,
meliputi
·
Daun
telinga untuk menangkap suara dari luar
·
Lubang
telinga untuk jalannya suara masuk ke gendang telinga
b. Telinga bagian
tengah, meliputi
·
Selaput
pendengaran (gendang telinga), 3 tulang pendengaran (tulang martil, tulang
landasan dan sanggurdi) yang berguna untuk menerima suara yang diangkat dari
telinga luar, serta saluran eustochius yang berguna untuk menyeimbangkan
tekanan udara antara telinga luar dengan telinga tengah.
c. Telinga bagian dalam,
meliputi
·
Tiga
saluran setengah lingkaran, rumah siput, sakulus dan utrikulus, serta saraf
pendengar. Pada rumah siput (koklea) terdapat saraf pendengaran dan alat
keseimbangan tubuh.
Kelainan/penyakit
pada telinga, antara lain:
1. Tuli, yaitu
ketidakmampuan telinga untuk mendengar bunyi karena rusaknya gendang telinga,
tersumbatnya lubang telinga, rusaknya saraf pendengaran.
2. Congek, yaitu
keluarnya bau busuk dari telinga akibat radang telinga bagian dalam
3. Bisul, yaitu luka di
dalam telinga akibat infeksi
Cara
memelihara telinga, yaitu:
1. Menjaga kebersihan
telinga
2. Hindari bunyi telalu
keras/bising
3. Jika telinga sering
berdenging, periksa ke dokter THT (Telinga Hidung Tenggorokan) mungkin itu awal
gejala penyakit tuli.
3. Lidah (Indera Pengecap)
Bagian lidah yang peka terhadap rasa
adalah ujung, tepi, dan pangkal lidah.
·
Permukaan
lidah kasar karena mengandung bintil-bintil syarat pengecap (Papila) yang
berguna untuk mengecap rasa. Rasa manis pada ujung lidah, rasa pahit pada
pangkal lidah, dan rasa asin/asam pada tepi kanan/kiri lidah. Selain sebagai
alat pengecap lidah juga untuk alat berbicara dan membantu mengatur letak
makanan.
·
Gangguan pada lidah, misalnya infeksi dan
sariawan akibat kurang vitamin C.
·
Cara memelihara lidah antara lain:
1.
Hindari makan / minum yang terlalu panas /
dingin karena merusak bintil pengecap.
2.
Sikatlah lidah bersama dengan sikat gigi.
3.
Banyak makan-makanan yang mengandung vitamin
C.
4. Hidung (Indera
Pembau)
·
Hidung
terdiri atas lubang hidung dan rongga hidung.
·
Rongga
hidung terdapat selaput lender (membrane mucus) dan bulu hidung (silia) yang
berguna menyaring kotoran yang masuk ke hidung.
·
Rongga
hidung bagian atas terdapat ujung-ujung saraf pembau (sel reseptor) yang
berguna meneruskan bau ke otak.
·
Ada
5 jenis bau yang dapat kita terima yaitu: bau harum, agak tajam, agak asam,
busuk, dan bau sempik/membius.
·
Kelainan/penyakit
pada hidung, antara lain:
1. Pilek (tersumbatnya
saluran pernafasan)
2. Polip (daging tumbuh
di dalam rongga hidung)
3. Nosmia
(ketidakmampuan indera pembau untuk mencium bau)
4. Selesma dan rusaknya
saraf pembau akibat cidera kepala
5. Kulit (Indera Peraba)
Fungsi kulit adalah:
1. Indera perasa dan
peraba
2. Pelindung tubuh
3. Pengatur suhu tubuh
dan tempat pertumbuhan rambut
4. Mengeluarkan zat-zat
sisa
5. Penyimpan lemak
berlebihan
6. Produsen vitamin D
Lapisan kulit
terdiri atas:
1. Lapisan epidermis
(lapisan terluar), meliputi:
·
Kulit
ari: berguna untuk mencegah masuknya bibit penyakit dan mencegah menguapnya air
dari tubuh.
·
Lapisan
Malpighi yang terusun atas sel-sel yang membelah diri
2. Lapisan dermis,
meliputi:
·
Kelenjar
keringat, kelenjar minyak, akar rambut, pembuluh darah, saraf, dan reseptor
indera peraba
Kelainan / penyakit kulit antara lain:
·
Jerawat,
panu, kadas, bisul, dan kanker kulit
Cara merawat
kulit adalah:
1. Jagalah kebersihan
kulit
2. Hindari cahaya yang
panas (sinar matahari terik)
3. Makan-makanan yang
banyak mengandung vitamin E
4. Perbanyak
mengkonsumsi sayuran hijau dan buah-buahan
http://tips-sehat-keluarga-bunda.blogspot.com/2013/06/sistem-panca-indera-manusia-dan-cara.html
Pengertian Keliling dan Luas Bangun Datar

1.
Keliling bangun datar adalah jumlah keseluruhan sisi yang dimiliki
oleh suatu bangun datar.
2.
Luas bangun datar adalah banyaknya persegi dengan sisi satu satuan
panjang yang menutupi seluruh bangun datar tersebut.
Satuan-satuan
yang biasanya digunakan adalah :
Satuan Panjang: kilometer
(km), hektometer (hm), Decameter (dam), meter (m), desimeter (dm), centimeter
(cm), Milimeter (mm) dll } dan Satuan Luas :{ kilometer persegi (km2),
hektometer persegi (hm2/ hektar), meter persegi (m2), dll
}.
Satuan Panjang
biasa digunakan untuk panjang sisi-sisi bangun datar dan keliling bangun datar.
Sedangkan Satuan Luas digunakan untuk luas bangun datar.
B. Keliling dan Luas Bangun Datar Belah Ketupat
Belah ketupat adalah bangun
datar dua dimensi yang dibentuk
oleh empat buah rusuk yang sama panjang, dan memiliki dua pasang sudut bukan siku-siku yang
masing-masing sama besar dengan sudut di hadapannya. Belah ketupat dapat
dibangun dari dua buah segitiga sama kaki identik yang simetri pada
alas-alasnya.
1.
Keliling Belah Ketupat
Keliling
belah ketupat = 4 x S
Atau Keliling
belah ketupat = AB + BC + CD + DA
Contoh
soal:
a)
Panjang sisi belah ketupat adalah 5 cm, berapakah kelilingnya ?
Jawab :
Keliling = 4 x sisi
= 4 x 5 cm
= 20 cm
Jadi keliling belah ketupat tersebut adalah 20
cm.
2.
Luas Belah Ketupat
Luas
belah ketupat = 1/2 x d1 x
d2
Atau
Luas
belah ketupat = 1/2 x AC x
BD

Contoh
soal:
a)
Suatu bangun belah ketupat mempunyai panjang diagonal AC = 7cm, dan
panjang diagonal BD = 6 cm, berapa luas belah ketupat tersebut ?
Jawab :
Panjang AC = 7 cm
Panjang BD = 6 cm
Luas = 1/2 x AC x BD
= 1/2 x 7 cm x 6 cm = 21 cm2
Jadi luas bangun belah ketupat adalah 21 cm2.
b) Luas belah
ketupat 20 cm2, panjang salah satu diagonalnya 8 cm, berapa panjang
diagonal yang lain ?
Jawab :
Luas belah ketupat = 1/2 x diagonal
1 x diagonal 2
20 cm2 = 1/2 x 8 x diagonal
2
20 cm2 = 4 x diagonal 2
diagonal 2 = 5 cm
Jadi panjang diagonal yang lain adalah 5 cm.
C. Keliling dan Luas Bangun Layang-Layang
Layang-layang adalah salah satu
bentuk dari bangun datar. Dimana layang-layang itu adalah bangun dua dimensi segi
empat yang mempunyai dua pasang rusuk yang sama panjang, dan memiliki dua buah
pasang sudut yang bukan siku-siku yang mana sudut yang sama besar saling
berhadapan.
Definisi lain dari layang-layang adalah bangun dua dimensi yang
dibentuk oleh dua segitiga sama kaki yang mempunyai panjang alas yang sama dan
memiliki tinggi yang berbeda.
1.
Keliling
Layang-Layang
Keliling
layang-layang = AB + BC + CD + DA
Atau
Keliling layang-layang = 2 AB + 2 BC
Contoh soal:
Sebuah bangun layang-layang dengan panjang AB dan BC masing-masing
adalah 8 cm. dan panjang CD dan AD masing-maisng adalah 3 cm. Hitunglah
keliling layang-layang tersebut!
Jawab:
Keliling
layang-layang= AB+BC+CD+AD
= 8+8+3+3
= 22 cm
Jadi keliling layang-layang tersebut adalah 22
cm
2.
Luas Layang-Layang
Luas
layang-layang = 1/2 x d1 x
d2
Atau
Luas
layang-layang = 1/2 x AC x
BD
Contoh
soal:
a)
Panjang suatu
diagonal layang-layang adalah 15 cm dengan luas 45 cm2. Berapakah
panjang diagonal layang-layang yang satunya?
Jawab: :
Luas = 1/2 x diagonal 1 x diagonal 2
Luas = 1/2 x diagonal 1 x diagonal 2
45 cm2 = 1/2 x 15 cmx diagonal 2
Diagonal2 = 2 x45 = 90= 4 cm
15 1
Jadi panjang diagonal yang lain bangun
layang-layang tersebut adalah 4 cm.
b)
Panjang
diagonal layang-layang adalah 10 cm dan 15 cm
Hitunglah
luas layang-layang!
Jawab:
Luas = ½ x diagonal 1 x diagonal 2
= ½ x AC x BD
= ½ x 10 x 15
= ½ x 150
= 75 cm²
Jadi
luas layang –layang tersebut adalah 75 cm2.
D.
Keliling
dan Luas Trapesium
Trapesium, yaitu segi empat yang memiliki tepat
sepasang sisi yang sejajar.
Jenis
– jenis trapesium yaitu : trapesium samakaki, trapesium siku – siku, dan
trapesium sembarang.
1.
Keliling Trapesium sama prinsipnya seperti mencari keliling
segiempat yang lain, yaitu dengan menjumlahkan semua panjang sisi-sisinya sehingga
keliling trapesium ABCD = AB + BC + CD +
DA
Contoh soal :
12 cm
15 cm B
Pada trapesium ABCD di atas diketahui panjang AB = 15 cm, BC=12 cm dan CD = 6 cm. Hitunglah
kelilingnya.
Jawab:
Keliling
trapesium = AB+BC+CD+AD
= 15 cm+ 12 cm+ 6 cm+ 12 cm
= 45 cm
Jadi keliling trapesium tersebut
adalah 45 cm
2.
Luas trapesium
Luas
trapesium = ½ x (a + b) x t
a
dan b = panjang sisi sejajar pada trapesium
t = tinggi trapesium
Contoh
soal :
Tentukan
luas trapesium ABCD jika CD= 6 cm, AB= 12cm, dan DE= 8 cm.
Jawab :
Luas Trapesium = 1/2 x (AB +
CD) x DE
= 1/2 x (12 +
6 ) x 8
= 1/2 x 18 x 8
= 72 cm2
Jadi
luas trapesium tersebut adalah 72 cm2
E.
Keliling dan Luas Lingkaran
Lingkaran adalah himpunan semua titik pada bidang dalam jarak tertentu, yang disebut jari-jari, dari suatu
titik tertentu, yang disebut pusat. Lingkaran adalah contoh dari kurva tertutup sederhana membagi bidang menjadi bagian dalam dan bagian luar.
1.
Keliling lingkaran
Keliling lingkaran adalah panjang
lintasan yang ditempuh sepanjang lingkaran dari suatu titik A dan kembali ke
titik A lagi.
K = 2πr
Contoh soal :
a. Hitung keliling lingkaran jika jari-jarinya
21 cm !
Penyelesaian :
K = 2πr
K = 2 x 22/7 x 21
K = 132 cm
Jadi keliling lingkaran tersebut
adalah 132 cm
b. Sebuah roda sepeda motor mempunyai
jari – jari 28 cm.
Hitung keliling roda tersebut dan
berapa jarak lintasan yang ditempuh jika roda berputar sebanyak 100 kali ?
Penyelesaian :
K = 2πr
K = 2 x 22/7 x 28
K = 176 cm
Jarak lintasan yang ditempuh sepeda
motor adalah 176 cm x 100 = 17.600 cm = 17,6 m
2.
Luas lingkaran
Luang lingkaran adalah luas daerah
yang dibatasi atau dikelilingi oleh kurva yang berbentuk lingkaran.
L = πr2
Luas lingkaran dapat dihitung
dengan memotong-motongnya sebagai elemen-elemen dari suatu juring untuk
kemudian disusun ulang menjadi sebuah persegi panjang yang luasnya dapat dengan
mudah dihitung. Dalam gambar r berarti sama dengan R yaitu
jari-jari lingkaran.
Contoh soal :
a.
Hitunglah
luas lingkaran dengan jari-jari 49 cm!
Penyelesaian
:
L = πr2
L =
x 49 x 49

L = 7.546 cm2
Jadi luas
lingkaran tersebut adalah 7.546 cm2
b.
Bearapa luas setengah lingkaran seperti
pada gambar :
d = 16 cm
Jawab :
Luas lingkaran penuh = πr2
Luas 1/2 lingkaran = 1/2 πr2
r = d/2 = 16/2 = 8 cm
Luas 1/2 lingkaran = 1/2 x 3,14 x 82 cm = 100,48
http://miamulyati20138310881.blogspot.co.id/2015/09/kelilig-dan-luas-bangun-datar.html
Langganan:
Postingan (Atom)